Wednesday, August 21, 2013

Qisha's First Independence Day Celebration at School

It's a long title yaaaa....

Well, today is the first Indonesian Independence Day celebration for Qisha.  Eventhough she still not understand yet, not at all, I think.  All she knew was only the teacher told her to wear anything red and white, then give her our little flag, then some children conpetition.

She like it anyway, soon she'll understand it.

Monday, August 19, 2013

Holiday in Yogya (Day 4 and a half)

Today is out of town day!.

Kita akan jalan2 ke Ambarawa... eh ternyata jauh ya dari Yogya, ada kali 3 jam di jalan..

Tujuan utama kita adalah ke Museum Kereta Api Ambarawa. Sounds very interesting! Def, Naura dan Qisha seneng banget pas dikasih tau kalo kita mau ke Ambarawa ngeliat kereta api. Don't know why most of the children really love trains. Perjalanan lintas kota ini lumayan menyenangkan, Def bahkan sengaja minta duduk di kursi depan samping eyang kakungnya Naura, demi menikmati pemandangan. Sementara Qisha duduk di kursi belakang bareng ibu dan Tante Lusi. Sedangkan Naura duduk di kursi tengah bareng Om Mel dan Oma..

Sampai di Museum Kereta Api Ambarawa, kita disambut dengan lokomotif kuno di depan pintu masuknya. Makin seneng dong anak-anak ngeliat gituan, udah kebayang pasti didalam museumnya bakalan tambah asyik lagi nih. Tapi pas sampe di depan pintu masuknya, kok malahan ditutup ya. Sampai2 kita muter ngiterin lokasi museum, kali2 aja ada pintu masuk lain, tapi nyatanya gak ada tuh. Trus kita turun pas di pintu masuknya, ada tiga tenda yg jualan souvernir ala museum kereta api. Kita nanya dong knp pintu masuknya ditutup, trus ktia pun dibikin bengong dgn jawaban mrk, "Museumnya udah tiga kali lebaran ditutup". What?? Tiga kali lebaran? Its mean three years closed?! Katanya sih mrk mau renovasi, tapi selama tiga tahun ini gak ada tanda2 renovasi tuh. Om Mel sempet minta tlg ke petugas yg lagi bersih2 halaman disitu utk dibukain pintu masuknya barang sebentaaaar aja. Tapi petugasnya gak mau, krn pernah kejadian begitu sebelumnya dan dia pun dimarahin habis2an oleh atasannya. ..

Anak2 kecewa banget, menempuh perjalanan jauh demi ngeliat kereta api kuno, tapi ternyata ditutup. Kebetulan di seberang museum Kereta Api ada lagi museum namanya Musem Palagan Ambarawa. Daripada sedih ya gak ngeliat museum sama sekali, mending kita mampir aja kesitu. Dan lumayan juga, ada pesawat2, tank2 dan kereta api peninggalan zaman penjajahan dulu. Lumayan utk mengobati kekecewaan kita2. Ada outbond-nya juga, dan lumayan tinggi outbond-nya, tapi Qisha bisa loh ngelewatin, walaupun sempet nangis di tengah jalan minta turun. Tapi ibu tetep semangatin utk terus jalan, soalnya gimana pula ibu nolongin dia, di atas gitu...

Kelar dari museum Palagan Ambarawa, kita balik pulang, trus mampir makan malam lagi di restoran (yang lagi2 ibu lupa apa nama restorannya). Tapi keren kok restorannya, makanannya juga enak-enak. Peserta tour kali ini laper berat soalnya, selain menahan lapar sekaligus menahan kekecewaan krn gagal liat musem kereta api hihihiii......

Sampe rumah Om Mel, ibu langsung mulai packing2 lagi. Yup, it day four and half since we will leaving this city tomorrow morning. This time we return by Citilink. Capek juga sih kalo bolak balik harus naik kereta juga. Citilink dari Yogya jamnya memang gak asih sih, cuma ada jam 8 pagi atau jam 8 malam. Dan pastinya kita pilih yg jam 8 pagi, jam 6 berangkat dari rumah. Alhamdulillah, perjalanan lancar, sampai airport Cengkareng sudah dijemput penuh rindu sama si Bapak. Trus mampir dulu beli KFC buat makan siang, berhubung sampe rumah pasti males buat masak-masak. ......

And the holiday is overm but it was so much fun anyway, kiddos like it so much. Holiday in Yogya never fail them.

Holiday in Yogya (Day 3)

Hari ketiga di Yogya nih, giliran kunjungan ke Museum Kapal Selam. Ini khusus request dari si Kakak Def. Sebetulnya anak2 udah pernah kesana waktu liburan ke Yogya bbrp tahun yg lalu, tapi gak tau kenapa mereka minta kesana lagi. Entah ada apa yg menarik disana. Ternyata museumnya itu kecil, cuman ada satu contoh kapal selam, sisanya adalah diorama2 dan sejarah peralatan angkatan laut. Ternyataaaa, yang membuat anak2 kepengen kesana lagi adalaaaah... di dalam kapal selam mereka bisa pura2 main perang2an. Haduuuhh... anak2 seneng banget dengan segala peralatan di dalam kapal, dan langsung otomatis mereka berubah pura2 jadi kapten kapal dan semacamnya. Tinggal kita2 yang gede ini yang kecapean nungguin mereka main, gak mau brenti2, haduuuuh, seru sendiri mereka. Kelar dari Museum Kapal Selam, kita mampir bentar ke Taman Pintar Yogyakarta. Pengennya sih masuk ke dalam teater tiga dimensinya, tapi ternyata tiketnya sudah habis. Jadi kita cuma main2 bentar aja di dalam secara anak2 juga udah pernah kesana sebelumnya. Oiya, hari ini kita juga sempat mampir ke DOWA, pusat kerajinan rajutan gitu. Dari bahan rajutan mereka bisa bikin aneka macam tas, topi, sendal, bros, dll. Hasilnya itu bagus dan halus banget, pantes aja harganya juga mehong ya. Disini juga mereka sediakan welcome snack untuk pengunjung loh, tapi snack-nya ala Yogyakarta gitu deh. Ada bubur sum sum segala. Biarpun gak beli, boleh kok icip2 snack-nya.

Sunday, August 18, 2013

Holiday in Yogyakarta (Day 2)

Day 2 in Yogyakarta....

Mari qta jalan2 ke Kid Funpark. Isinya mirip2 sama Dufan, tapi dalam bentuk yg lebih sederhana pastinya. But the kids doesn't care, the enjoy everything with the toys in it. ...

Hampir seharian main di Kid Funpark. Malamnya qta makan malam di Saung Mang Engking. Another sundanese food. Tempat makannya lesehan gitu, di pinggir danau sembari liat2 ikan. Sebetulnya di Depok juga ada restoran ini, tapi secara kita memang mainnya gak sejauh ke Depok ya, jadi gak pernah nyobain juga. Tapi ternyata it was entertaining for the kids, they were really like to watch the fish. So I think we have to try the one in Depok. Sayangnya karena kita sampe disana udah sore menjelang malam gitu, jadi gak bisa photo2 disana, tapi tempatnya ok lah. Apalagi jalan menuju kesana kita disuguhi dengan pemandangan hamparan sawah dan pegunungan di sebelah kanan dan kiri jalan. Yang kata si Def, pemandangannya seperti di lukisan yaaa... Yes indeed, babe.

Saturday, August 17, 2013

Holiday in Yogyakarta (Day 1)

Lebaran, anak2 libur lagi selama 2 minggu. Tadinya gak ada rencana mau keluar kota, liburan di Jakarta aja. Tapi si Oma tau2 kepengen ke Yogya. Omaaaa, knp gak bilang dari kemaren, tiketnya kan skrg udah mahal Omaaaa......

Begitu denger oma minta ke Yogya, Def langsung nyerobot request naik kereta. Secara dari awal, qta memang janjiin ke Def bahwa libur Lebaran qta akan jalan2 naik kereta, entah ke Bandung, ke Bogor, ke Kota, pokoknya naik kereta. Akhirnya diputuskanlah secara cepat, oke qita akan ke Yogya perginya naik kereta, pulangnya naik pesawat. Def setuju, Oma setuju, Qisha setuju. Bapak yg gak setuju, krn gak mau keluar cost tambah banyak, krn tiba2 ibu ngusulin pengen ikut hihihihiiii.....

Harga kerete Argo Dwipangga pasca Lebaran ternyata lebih mahal dari biasanya. Itupun qta dapat kereta tambahan, harganya 250rb per orang. Yg jadi masalah adalah tiket pulangnya, krn qta rencana balik adalah hari Jumat, dimana hari terakhir libur Lebaran, berarti barengan sama org2 balik dari mudik. Tiket pesawat full dan harganya gak asik. Eeeits, tiba2 masih ada yg namanya Citilink, harganya lumayan asik, 350rb aja per orang. Mari qta booking dan terbang bersama Citilink.

Qta pun berangkat tgl 12 Agustus, di saat stasiun Gambir udah sepi dari pemudik. Dan naik kereta itu memang selalu menyenangkan. Begitupun buat Def yg udh pernah naik kereta, dan buat Qisha yg baru pertamakalinya. I always love travelling by train. I really enjoy every moment with it. I enjoy reading a book in the train, I enjoy watching the scenery over the window, I enjoy listening to the music on my ears, especially enjoy watching the sunset over the field. Tapi travelling bersama dua anak kecil yg gak mau duduk diam mengubah semuanya. Def dan Qisha bolak balik tukeran tempat duduk, bolak balik ke toilet, bolak balik minta cemilan. It just one hour trip but I felt dizzy alredy. Pening ngeliat dua anak yg mondar mandir terus. Pdhal semua perbekalan udah komplit. Majalah2 baru, tablet dgn full batre, segala macem cemilan, cuman bisa bikin mrk duduk manis sesaat. Boleh dibilang, ini pertamakalinya ibu naik kereta tanpa bisa menikmati perjalanannya.
.

Sampe di stasiun Tugu sekitar pukul 5 sore. Udah lama gak naik kereta, ternyata ada peraturan baru dimana pengantar dan penjemput gak boleh masuk ke dalam stasiun. Peraturan baru yg sungguh2 gak menguntungkan buat emak2 yg travelling bareng dua anak kecil dan barang bawaan segambreng. Ditambah lagi si anak kicik bobo satu jam sebelum sampe di stasiun, dan gak mau dibangunin pas sampe. Jadilah ibu kepaksa ngegendong si anak kicik, sembari geret2 koper, ransel di punggung, sementara barang bawaan lain dilimpahkan ke Oma dan Def. Anak kecil itu ya, kalo lagi bobo trus qta gendong, berat badannya otomatis naik dua kali lipat. No kidding, I'm telling you the truth. Dan mana stasiun tugu ini udah berubah sejak terakhir kali ibu kesini. Skrg mereka punya dua pintu keluar, ibu gak tau pintu keluar mana yg bener, mrk cuman bisa kasih info pintu utara itu ada di utara dan selatan. Helllooooo.... begitulah penunjuk arah di Yogya, ngikutin arah mata angin. Dikira qta ini keluarga pendaki gunung kali ya. Ibu pun gak tau pintu keluar mana yg harus diambil, qta ambil yg terdekat aja, yg ternyata pintu keluar itu mirip dgn yg ada di Stasiun Senen, di basement gitu. Jadi ya, sambil ngegendong si Qisha yg lagi bobo, ngegeret koper dan tentengan lainnya, ransel tetep di punggung, mari kita turun naik melewati basement. Def, as usual, punya ide yg menurutnya brillian, yaitu meluncurkan segambreng tentengannya melewatin seluncuran, yg harusnya adalah utk koper beroda, yg berakibat isinya mjd amburadul. Nih anak, idenya sih emang brillian, tapi lagi gak cocok buat tentengannya.

Untungnya pas keluar dari lorong basement tadi, qta muncul di pintu keluar yg bener, artinya Om Mel dan Naura memang nunggunya di situ. Gak kebayang rempongnya kalo tnyata qta salah pintu keluar.

Dari stasiun, Om Mel langsung ngajak qta makan malam di restoran ala Sunda gitu. Nama restorannya lupa, yg pasti restorannya luas, banyak pilihan tempat duduk, mau yg indoor, outdoor, duduk pakai kursi atau lesehan, di dekat taman ataupun di pinggir danau. Qta pilih duduk lesehan di sebuah saung di pinggir danau. Def, Qisha dan Naura seketika langsung akrab, langsung main bareng di playground. Tambah sumringah ketika duduk di saung dan boleh kasih makan ikan2 besar di danaunya. Qisha memang paling seneng sama binatang, apalagi kalo disuruh kasih makan binatang, seneng banget dia. Selesai makan qta pun langsung pulang, melepaskan rasa kangen sama rumahnya Om Mel yg nyaman. Hanya satu yg bikin ibu terkejut malam itu, yaitu...